12.07.2009

Honda Tiger 1997 (Banjarnegara)

Nah ne tiger berkonsep streetfighter..




Konsep yang baik menjadi landasan untuk hasil sempurna. Begitu prinsip Wahidun alias Idun, builder dari Spydo Bike Modified (SBM). Doi pilih desain Benelli Leo di kombinasikan Aprilia SL 750 Shiver.

“Modelnya cakep, detailnya juga oke banget. Apalagi desain Italia punya ciri khas yang lebih condong ke seni,” mantap modifikator dari Jl. Banyumas Km. 5, Kalierang, RT 3/II, Selomerto, Wonosobo.

Maka tak sulit menerjemahkan ide yang dipunya pada motor milik Sofan asal Kota Dawet Ayu, Banjarnegara ini. Sebagai permulaan, seluruh bodi ditanggalkan hingga tak tersisa.


Area depan dikasih tangki model Aprilia Shiver. Dipadu deltabox handmade yang juga comot ide dari tipe serupa. Dari sudut ini tercermin nuansa gahar nan aduhai. Sebagai aksentuasi, buritan yang sama orang Jawa disebut brutu, diadopsi dari Benelli Leo.

Faktor utama sudah lengkap. Tinggal tengok faktor kedua yang tak kalah penting, yaitu kaki-kaki. Bukan modifikasi keren namanya kalau tidak ada hambatan. Kali ini, kendala yang muncul lumayan bikin kepala puyeng.

Pilihan kaki-kaki sesuai budget gak ada. Namun bukan Idun namanya kalau langsung patah arang dan lempar handuk ke atas ring tanda menyerah.

Justru di sini muncul daya kreativitas dan imajinasi yang dia refleksikan secara visual sebagai penunjang kesempurnaan. Maka, nggak salah jika pria kelahiran April 1981 ini pilih jalan keluar bikin sendiri alias handmade pada kaki-kaki.

Coba tengok kaki depan yang sudah lumayan gahar. Suspensi upside down dibuat dari pipa 2¼ inci dengan cara dikondom. Bikinnya gampang, “Tinggal ukur sesuai model yang kita mau lalu didempul, beres,” urai lajang kurus ini.

Jadi deh kaki depan macho bin gahar. Ditambah aksentuasi lampu depan model alien dengan dua bohlam dipadu setang baplang buatan dewek. Mantaf kaleee!

Lanjut ke belakang. Kali ini kendala limbah juga jadi problem. Daya kreativitas kembali harus muncul. Lengan ayun standar Tiger juga mengalami kondomisasi dengan bahan berbeda. Pelat 2 mm jadi kunci utama agar ubahan arm belakang tampak aduhai.

Caranya, pelat digunting lantas ditempel satu per satu hingga membentuk sudut dinamis sesuai selera. Begitu pula cara pembuatan tangki, sepatbor depan dan bodi belakang.








MEREMBET KE PERNIK

Pernik lain ikut melengkapi. Cakram belakang dengan piringan Satria berikut kaliper. Makin sip lagi, juga dibuatkan sepatbor dari pelat 3 mm. Ini sekaligus dimanfaatkan untuk nyantolin sein.

Supaya lebih compact, dibuatkan pula knalpot dari pelat aluminium yang dipotong sesuai harmonisasi. Pokoknya full pelat deh.

Untuk finishing, seluruh bodi dilabur hijau glitter. Tentu dengan maksud en tujuan agar detail yang dimau muncul. Juga garis hitam yang bikin tampilan jadi lebih unik.



PENGAKUAN BUILDER

Wahidun jujur mengakui kalau garapannya kali ini masih memiliki beberapa kelemahan. Terutama karena masih pakai pelat, pastinya bobot motor jadi tambah berat. “Sebetulnya bisa juga bikin pakai fiber, namun masih terkendala bahan baku yang susah dicari,” aku modifiaktor yang sedang menunggu kelahiran putra pertamanya.

Idun juga masih kurang memperhatikan detail. Simpelnya pada footstep yang sepertinya asal bikin. Lebih keren pakai produk aftermarket atau bikin tapi mengacu pada model oke punya. Kedua, tutup aki dibiarkan melompong. Lebih caem kalau dilengkapi penutup macam cover kecil atau model lain yang lebih ciamik.



DATA MODIFIKASI

Ban depan : Metzzeller 120/70-17
Ban belakang : Battlax 160/60-17
Pelek : Racing 1
Lampu depan : Supra Fit
Lampu belakang : Smash
Spydo Bike Modified : 0852-9261-7705

Penulis/Foto : Andika

0 komentar: