3.13.2009

Skubek Menggeser Bebek!

MOTOR Plus telah memprediksi, bahwa balapan khusus skubek bakal banjir peserta. Lihat tuh di seri perdana Pertamax Plus BRT Indotire Matic Race & Party di Sirkuit Sentul Kecil, Minggu lalu (28/2 dan 1/3). Ini sekaligus bukti bahwa skubek bisa bersaing dengan balap bebek!


Kendati tidak didukung pabrikan, starter membludak. Penonton juga aduhai. Yang jelas, lebih banyak dari penonton IndoPrix ketika dibikin di Sentul kecil. Tenda promosi yang buka lapak juga ramai yang mendaftar. Belum lagi, event ini tabrakan dengan Indonesia Supersport & GP Mono Championship 2009 di Sentulbesar.

Faktanya bisa dilihat di lapangan. “Baru seri pertama saja sudah diikuti 146 starter khusus skubek. Sementara kelas supporting race bebek hanya 50 starter,” ucap Krishna Utama dari promotor Chopper69ner yang menggelar event balapan skubek ini.

Pembalap yang hadir pun bukan saja dari seputaran Jawa Barat. Sampai ujung timur pulau Jawa pun hadir di balapan yang membela produk lokal ini. Panggil saja Mekky dan Nuril dari tim YMR Ponorogo, Jawa Timur. Weleh, weleh…

Tidak seperti balap bebek, jika titelnya bukan kejurnas mana mungkin pembalap provinsi lain hadir dengan tim kecil. “Sekali lagi, ini artinya balapan skubek punya potensi. Potensi akan bersaing dengan balap bebek,” jelas Tomy Huang dari BRT (Bintang Racing Team) yang ikut mensuport event.

Kata bagi yang senang, balap skubek dianggap lebih bergengsi. Pembalap skubek tidak mau dipungut biaya pendaftaran murah. “Harus di atas bebek,” cocor Fredy ‘Ojo’ Rostiawan dari komunitas skubek Bandung yang wara-wiri layaknya pimpinan lomba.
Untung balapan skubek banyak dilirik sponsor. Meski pendaftaran Rp 400 ribu, tapi banyak mendapatkan fasilitas lebih. Seperti mendapatkan satu set ban Indotire Racing Compound, dua seher FIM-BRT dan satu v-belt TDR. Harganya hampir satu juta rupiah.

Jadi, bukannya lebih mahal. Justru lebih menghemat biaya balap. “Tidak perlu beli ban racing yang satu set di atas Rp 500 ribu. Juga tidak perlu keluar duit beli seher dan v-belt. Cukup korek mesin langsung ngacir,” tutur Danny Mustopa, pemula dari Indramayu yang menyabet juara 2 kelas 125 cc dan ke-5 di 115 cc.

Itu sih baru sekadar fasilitas langsung yang didapat pembalap. Untuk pembalap dan tim yang menang, juga dimanja sponsor. Diberi hadiah gede-gedean (lihat boks). “Itu yang membuat tim dan penotonton penasaran datang,” tutur Mayos Edward manajer sirkuit Sentul Kecil.

Menurut pengamatan Edward, katanya sepanjang dia mengelola sirkuit yang aslinya untuk gokart itu, baru sekarang banyak penonton. Bahkan mengalahkan seri IV IndoPrix 2008 lalu yang bertitel kejurnas dan disiarkan di tipi.

Seorang Helmy Sungkar dari Trendypromo Mandira pun yang promotor nasional geleng kepala. Berdasarkan pantaunnya, baru kali ini event di Sentul kecil rame peserta dan penonton. Gila…

RISET SPONSOR

Sementara balap bebek hampir mati kena imbas krisis, skubek malah dipenuhi sponsor yang punya pemikirian ke depan. Seperti Pertamax Plus, Indoparts, BRT, TDR, AHRS dan Kawahara. Bahkan oli Idemitsu bakal menyusul. Katanya terkendala belum mengantongi izin NPT oli khusus matik.

Masih ada beberapa sponsor yang mau gabung tapi terkendala kesamaan produk. “Seperti ban misalnya sudah diisi Indotire, CDI ada BRT, helm didahului oleh KBC dan Spark serta bahan bakar ada Pertamax Plus,” jelas Krishna utama yang berhasil menggaet Pertamax Plus sebagai bahan bakar tunggal.

Event yang bakal dipentas 4 seri ini sekaligus sebagai wadah riset sponsor. Semua produk sponsor harus digunakan oleh pembalap. “Kelebihan dan kekurangannya dijadikan input pengembangan produk,” jelas Beny Rachmawan dari Product Development Mitra2000.


HADIAH GEDE

Banyak sponsor sudah jadi jaminan hadiah gede. Kali ini hadiah untuk 6 kelas uangnya Rp 25 juta. Juga ada hadiah dalam bentuk produk berupa CDI BRT senilai Rp 7,5 juta. Belum ditambah uang cash dari Indoparts.

Mengejutkan lagi bagi pemenang kelas bore up 150 cc, setiap seri diganjar satu unit motor. Didapat dari pabrikan Minerva lewat perantara BRT. Tipenya SACH Madass senilai Rp 14 juta. Padahal pabrikan ini belum punya skubek tapi berani kasih hadiah. Makanya, kasih tepuk tangan dulu buat Minerva! Plok... plok... plok….

HONDA HARUS DULUAN

Harusnya yang menangkap even ini duluan adalah Honda, Tentunya untuk dijadikan ajang promosi PT Astra Honda Motor selaku pabrikan atau ATPM Honda. “Kan Honda market leader di Indonesia, wajib duluan dong. Tapi jika didahului pabrikan lain, artinya follower. Jadinya leader yang folower,” ungkap Alexander Lunardi, bos dealer Honda Bintang Niaga Jaya, Cibinong.

Dari banyaknya pendaftar, Honda BeAT dan Vario ada di nomor 2 setelah Yamaha Mio. Kalau Yamaha tidak mau ambil balap skubek memang sudah kepalang tanggung. Terbentur slogan marketing yang mengkhususkan Mio untuk wanita.

Nah, Honda kan belum terang-terangan mengecap skubek untuk cewek. Harusnya ini momen untuk duluan terjun di balap skubek, supaya nggak dibilang follower. “Jika hanya untuk fun bisa saja,” janji Johanes Loman, direktur marketing PT AHM yang ketemu Em-Plus di tempat terpisah.

Memang fun, sampai kelas wartawan aja ada di balap skubek! Kalau safety sudah pasti sesuai slogan Honda. Kan dihajat di sirkuit dan lengkap menggunakan pakaian balap serta helm sesuai standar. Jadi, jangan takut jika tidak sesuai program safety riding.

0 komentar: